Definisi Kesehatan Mental
Posted on Oct 25, 2013
Inilah definisi kesehatan mental dari beberapa ahli:
1. Pieper dan Uden (2006)
Kesehatan mental adalah suatu keadaan di mana seseorang
tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi
yang relistis terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau
kelemahannya, kemampuan menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki
kepuasan dalam kehidupan sosialnya serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya.
2. Alexander Schneider
Ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mengembangkan dan
menerapkan seperangkat prinsip yang praktis dan bertujuan untuk mencapai dan
memelihara kesejahteraan psikologis organisme manusia dan mencegah gangguan
mental serta ketidakmampuan menyesuaikan diri.
3. Samson, Sin dan Hofilena
Ilmu kesehatan mental sebagai ilmu yang bertujuan untuk
menjaga dan memelihara fungsi-fungsi mental sebagai ilmu yang bertujuan untuk
menjaga dan memelihara fungsi mental yang sehat dan mencegah ketidakmampuan
menyesuaikan diri atau kegiatan-kegiatan mental yang kalut.
4. Notosoedirjo dan Latipun (2005)
Terdapat banyak definisi dari kesehatan mental (mental
hygene) yaitu:
(1). Karena tidak mengalami gangguan mental,
(2). Tidak jatuh sakit akibat stessor,
(3). Sesuai dengan kapasitasnya dan selaras dengan
lingkungannya,
(4). Tumbuh dan berkembang secara positif.
Sehat mental karena tidak mengalami gangguan mental.
Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang tahan terhadap
sakit jiwa atau terbebas dari sakit dan gangguan jiwa. Vaillaint (dalam
Notosoedirjo & Latipun, 2005),
mengatakan bahwa kesehatan mental atau psikologis itu “as the presence of
successfull adjustmet or the absence of psychopatology” dan yang dikemukakan
oleh Kazdin yang menyatakan kesehatan mental ”as a state in which there is an
absence of dysfunction in psychological, emotional, behavioral and sosial
spheres”.
Pengertian ini bersifat dikotomis, bahwa orang berada dalam
keadaan sakit atau sehat psikisnya. Sehat jika tidak terdapat sedikitpun
gangguan psikisnya dan jika ada gangguan psikis maka diklasifikasikan sebagai
orang sakit.
Dengan kata lain sehat dan sakit itu mental itu bersifat
nominal yang dapat dibedakan kelompok-kelompoknya. Sehat dengan pengertian
”terbebas dari gangguan”, berarti jika ada gangguan sekalipun sedikit adanya,
seseorang itu dianggap tidak sehat.
Sehat mental jika tidak sakit akibat adanya stressor
Notosoedirjo dan Latipun (2005), mengatakan bahwa orang yang
sehat mentalnya adalah orang yang dapat menahan diri untuk tidak jatuh sakit akibat
stressor (sumber stres).
Seseorang yang tidak sakit meskipun mengalami
tekanan-tekanan maka menurut pengertian ini adalah orang yang sehat. Pengertian
ini sangat menekankan pada kemampuan individual merespon lingkungannya.
Sehat mental jika sejalan dengan kapasitasnya dan selaras
dengan lingkungannya
Michael dan Kirk Patrick (dalam Notosudirjo & Latipun,
2005) memandang bahwa individu yang sehat mentalnya jika terbebas dari gejala
psikiatris dan individu itu berfungsi secara optimal dalam lingkungan sosialnya.
Pengertian ini terdapat aspek individu dan aspek lingkungan. Seseorang yang
sehat mental itu jika sesuai dengan kapasitasnya diri sendiri dan hidup tepat
yang selaras dengan lingkungannya.
Sehat mental karena tumbuh dan berkembang secara positif
Frank, L. K. (dalam Notosudirjo & Latipun, 2005)
merumuskan pengertian kesehatan mental secara lebih komprehensif dan melihat
kesehatan mental secara ”positif”. Dia mengemukakan bahwa kesehatan mental
adalah orang yang terus menerus tumbuh, berkembang dan matang dalam hidupnya,
menerima tanggung jawab, menemukan penyesuaian (tanpa membayar terlalu tinggi
biayanya sendiri atau oleh masyarakat) dalam berpartisipasi dalam memelihara
aturan sosial dan tindakan dalam budayanya.
Dari berbagai pengertian yang ada, Johada (dalam
Notosoedirjo dan Latipun, 2005), merangkum pengertian kesehatan mental dengan
mengemukakan tiga ciri pokok mental yang sehat:
(a). Seseorang melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan atau melakukan usaha
untuk menguasai, dan mengontrol lingkungannya, sehingga tidak pasif menerima
begitu saja kondisi sosialnya.
(b). Seseorang menunjukkan keutuhan kepribadiaannya –
mempertahankan integrasi kepribadian
yang stabil yang diperoleh sebagai akibat dari pengaturan yang aktif.
(c). Seseorang mempersepsikan “dunia” dan dirinya dengan
benar, independent dalam hal kebutuhan pribadi.
Federasi Kesehatan Mental Dunia (World Federation for Mental
Health) merumuskan pengertian kesehatan mental sebagai berikut.
(1). Kesehatan mental sebagai kondisi yang memungkinkan
adanya perkembangan yang optimal baik secara fisik, intelektual dan emosional,
sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan
orang lain.
(2). Sebuah masyarakat yang baik adalah masyarakat yang
membolehkan perkembangan ini pada anggota masyarakatnya selain pada saat yang
sama menjamin dirinya berkembang dan toleran terhadap masyarakat yang lain.
Dalam konteks Federasi Kesehatan Mental Dunia ini jelas
bahwa kesehatan mental itu tidak cukup dalam pandangan individual belaka tetapi
sekaligus mendapatkan dukungan dari masyarakatnya untuk berkembang secara
optimal.
Prinsip-prinsip pengertian kesehatan mental adalah sebagai
berikut:
1. Kesehatan mental adalah lebih dari tiadanya perilaku
abnormal. Prinsip ini menegaskan bahwa yang dikatakan sehat mentalnya tidak
cukup kalau dikatakan sebagai orang yang tidak mengalami abnormalitas atau
orang yang normal.
Karena pendekatan statistik memberikan kelemahan pemahaman
normalitas itu. Konsep kesehatan mental lebih bermakna positif daripada makna
keadaan umum atau normalitas sebagaimana konsep statistik.
2. Kesehatan mental adalah konsep yang ideal. Prinsip ini
menegaskan bahwa kesehatan mental menjadi tujuan yang amat tinggi bagi
seseorang. Apalagi disadari bahwa kesehatan mental itu bersifat kontinum.
Jadi sedapat mungkin orang mendapatkan kondisi sehat yang
paling optimal dan berusaha terus untuk mencapai kondisi sehat yang
setinggi-tingginya.
3. Kesehatan mental sebagai bagian dan karakteristik
kualitas hidup. Prinsip ini menegaskan bahwa kualitas hidup seseorang salah
satunya ditunjukkan oleh kesehatan mentalnya. Tidak mungkin membiarkan
kesehatan mental seseorang untuk mencapai kualitas hidupnya, atau sebaliknya
kualitas hidup seseorang dapat dikatakan meningkat jika juga terjadi
peningkatan kesehatan mentalnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental
adalah:
Suatu kondisi di mana kepribadian, emosional, intelektual
dan fisik seseorang tersebut dapat berfungsi secara optimal, dapat beradaptasi
terhadap tuntutan lingkungan dan stressor, menjalankan kapasitasnya selaras
dengan lingkungannya, menguasai lingkungan, merasa nyaman dengan diri sendiri,
menemukan penyesuaian diri yang baik terhadap tuntutan sosial dalam budayanya,
terus menerus bertumbuh, berkembang dan matang dalam hidupnya, dapat menerima
kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi masalah-masalah dalam
hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki
kebahagiaan dalam hidupnya.
Sumber: http://putri-ayuningtyas.blogspot.com/2012/03/hubungan-psikologi-dan-kesehatan-mental_18.html
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, Mulutmu Harimaumu