Kamis, 02 Juli 2015


HAKEKAT BIMBINGAN  DAN KONSELING


1.      Pengertian Bimbingan
Bimbingan secara umum dapat diartikan sebagai bantuan. Namun, tidak semua bantuan adalah bimbingan. Misalnya seorang kepala sekolah memberikan jawaban kepada para muridnya saat ujian, supaya muridnya lulus, hal ini tentu saja “bantuan”, namun itu bukan bentuk bantuan dalam arti “bimbingan”.
Bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh seseorang, baik pria ataupun wanita,yang telah terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian danpendidikan yang memadai kepada seorang dari semua usia, untuk membantunya mengatur kegiatan, keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri (Crow dan Crow, dalam Eman Amti 1992:2)
Ada pula yang berpendapat bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu-individu dalam menentukan pilihan-pilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian yang bijaksana dengan lingkungan. Adapun tujuannya adalah untuk mengembangkan setiap individu sesuai dengan kemampuannya (Jones dalam Djumhur dan M. Surya).

Pada prinsipnya bimbingan mengandung unsur pokok sbb:
a.       Merupakan proses yang berkelanjutan. Bahwa bimbingan dilakukan secara sistematis, disengaja, berencana, terus menerus, dan terarah kepada tujuan.
b.      Merupakan pembantu individu.
c.       Bisa diberikan kepada individu maupun kelompok.
d.      Dapat diberikan kepada siapa saja.
e.       Bertujuan agar seserang bisa mengembangkan diri secara optimal.
f.       Adanya penggunaan media dan pendekatan pribadi.
g.      Bimbingan dinerikan oleh orang-orang yang ahli.
h.      Bimbingan hendaknya dilaksanakan sesuai dengan norma-norma yang berlaku.


2.    Pengertian Konseling
Kata Konseling berasal daribahasa latin consilium yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai dengan kata menerima atau memahami. Banyak para ahli yang merumuskan pengertian konseling. Namun pada dasarnya konseling mengandung hal-hal pokok sbb:
Konseling melibatkan dua orang yang saling berinteraksi dan mengadakan komunikasi langsung.
Interaksi antara klien dan konselor berlangsung dalam waktu yang relatif lama.
Tujuan hubungan konseling adalah terjadinya perubahan tingkah laku klien.
Model interaksi terbatas pada interaksi verbal antara klien dan konselor.
Merupakan proses yang dinamis
Didasari atas penghargaaan harkat dan martabat manusia.
Dengan demikian maka dapat dirumuskan bahwa konseling adalah suatu proses memberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (klien) yang bertujuan mengatasi masalah yang dihadapi klien.

3.      Tujuan Bimbingan Konseling
Tujuan Bimbingan Konseling meliputi:
Tujuan umum
Pada dasarnya tujuan Bimbingan Konseling secara umum adalahuntuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemempuan dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta dengan tuntutan positif lingkungannya.
Tujuan khusus
Tujuan khusus Bimbingan Konseling merupakan penjabaran tujuan umum yang dikaitkan sengan masalah individu yang bersangkutan sesuai dengan kompleksitas permasalahan yang dialami individu tersebut.

4.      Hubungan antara Bimbingan Dan Konseling
Hubungan antara bimbingan dan knselling adalah bahwa bimbingan dan koonseling mempunyai peran untuk membantu individu, dalam hal ini bimbingan membantu individu atau kelompok daalam prses perkembangannya, sedangkan konseling merupakan bantuan melaluai wawancara konseling oleh konselor yang bertujuan mengatasi masalah-masalah klien, masalah yang dihadapi seorang klien tersebut juga tentunya berpengaruh terhadap perkembangannya. Dengan deemikian maka dapat dilihat hubungan antara Bimbingan dan Konseling.

5.      Persamaaan dan Perbedaan Bimbingan dan Konseling
Persamaan
Istilah bimbingan dan konseling pada dasarnya memiliki persamaan-persamaan tertentu. Persamaan yang lebih jelas terletak pad tujuan keduanya, yaitu sama-sama berusaha memandirikan individu, diterapkan dalam prgram persekolahan, dan sama-sama mengikuti norma-norma yang ada.
Perbedaan
Dari segi isi bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan pengumpulan data siswa dan lebih menekankan pada pencegahan. Sedangkan Konseling lebih kepada upaya untuk mengatasi masalah klien dengan cara tatap muka dengan konselor, yang hanya dapat dilakukan orang-orang yang terdidik saja.


Daftar Pustaka

Mugiarso, Heru. 2007. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UPT MKK UNNES

http://nururrokhim.wordpress.com/2011/12/06/hakikat-bimbingan-konseling/
Posted by Dhea Hediyati On 23.54 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, Mulutmu Harimaumu

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About